Banyak orang menggunakan suplemen penambah daya ingat otak agar tetap memiliki pikiran yang tajam. Sebenarnya pil otak seperti ginkgo dan melatonin tidak terbebas dari potensi efek samping. Pikiran tajam tetap bisa didapat tanpa suplemen.
Peneliti Dr Steven DeKosky dari University of Virginia School of Medicine mengatakan suplemen tidak terbukti memperlambat penurunan fungsi kognitif otak pada orang lanjut usia.
Memang orang tua biasanya identik dengan sifat pelupa dan susah mengingat, inilah tanda-tanda berkurangnya ketajaman pikiran. Tetapi kebanyakan orang tentunya ingin memiliki pikiran dan ingatan yang selalu tajam walaupun usia bertambah.
Seperti dilansir dari Livescience, Selasa (18/5/2010), berikut beberapa cara yang bisa menjaga agar pikiran tetap tajam tanpa suplemen:
1. Olahraga
Para ilmuwan mulai berpikir bahwa melakukan olahraga aerobik teratur dapat menjadi hal yang paling penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang otak.
Selain baik untuk jantung dan paru-paru, berjalan di treadmill juga sehat bagi otak. Untuk kebugaran mental, setidaknya lakukan minimal 30 menit aktivitas fisik setiap hari.
2. Perhatikan diet
Memanjakan diri dengan makanan bisa membuat kemampuan otak melambat dan mengakibatkan kerusakan otak jangka panjang. Tetapi terlalu sedikit mengonsumsi kalori juga dapat mengganggu fungsi otak.
Diet yang terlalu ekstrem dapat menyebabkan orang mengalami Anorexia atau gangguan makan. Banyak penelitian juga menghubungkan diet yang tidak tepat dengan kekacauan, kebingungan dan kehilangan memori.
3. Rawat tubuh dengan baik
Sebagian besar penyakit seperti diabetes tipe II, obesitas dan hipertensi dapat dicegah dengan pola hidup sehat. Mencegah penyakit-penyakit tersebut juga sama saja menjaga kesehatan otak.
Banyak masalah kesehatan yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penurunan kognitif dan gangguan memori. Menjaga sistem sirkulasi bekerja dengan baik, menghindari rokok dan lemak jenuh, dapat mengurangi kerusakan yang berkaitan dengan otak.
4. Cukup istirahat
Ketika orang beristirahat dan bermimpi, kenangan akan disaring, disimpan dan beberapa akan dibuang. Dan sebuah penelitian baru menemukan bahwa bila orang tidak tidur, protein akan terbangun pada sinaps, sehingga sulit untuk berpikir dan belajar hal baru. Selain itu, kurang atau tidak cukup tidur yang kronis terkait dengan penurunan kognitif di usia tua.
5. Perbanyak makan ikan
Asam lemak esensial pada ikan, seperti omega-3, sangat penting untuk fungsi otak dan terbukti bermanfaat untuk mengobati penyakit seperti melemahnya otak akibat depresi.
6. Bersantailah
Stres dapat mencuci otak dengan bahan kimia yang berbahaya di hipokampus dan daerah otak lain yang terlibat dalam memori. Beberapa ilmuwan menduga bahwa hidup gaya yang seimbang dan melakukan kegiatan santai seperti yoga dapat memperlambat penurunan memori dengan mengurangi stres.
7. Lakukan tes otak
Teka-teki silang, sudokus dan permainan asah otak lainnya benar-benar menjaga otak tetap tajam. Namun, kurangnya pendidikan merupakan prediktor kuat penurunan kognitif.
Jika Anda menerapkan pola hidup sehat, maka tak perlu mengonsumsi suplemen otak, karena selain tak membawa banyak manfaat bagi otak, juga dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan jangka panjang.
Peneliti Dr Steven DeKosky dari University of Virginia School of Medicine mengatakan suplemen tidak terbukti memperlambat penurunan fungsi kognitif otak pada orang lanjut usia.
Memang orang tua biasanya identik dengan sifat pelupa dan susah mengingat, inilah tanda-tanda berkurangnya ketajaman pikiran. Tetapi kebanyakan orang tentunya ingin memiliki pikiran dan ingatan yang selalu tajam walaupun usia bertambah.
Seperti dilansir dari Livescience, Selasa (18/5/2010), berikut beberapa cara yang bisa menjaga agar pikiran tetap tajam tanpa suplemen:
1. Olahraga
Para ilmuwan mulai berpikir bahwa melakukan olahraga aerobik teratur dapat menjadi hal yang paling penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang otak.
Selain baik untuk jantung dan paru-paru, berjalan di treadmill juga sehat bagi otak. Untuk kebugaran mental, setidaknya lakukan minimal 30 menit aktivitas fisik setiap hari.
2. Perhatikan diet
Memanjakan diri dengan makanan bisa membuat kemampuan otak melambat dan mengakibatkan kerusakan otak jangka panjang. Tetapi terlalu sedikit mengonsumsi kalori juga dapat mengganggu fungsi otak.
Diet yang terlalu ekstrem dapat menyebabkan orang mengalami Anorexia atau gangguan makan. Banyak penelitian juga menghubungkan diet yang tidak tepat dengan kekacauan, kebingungan dan kehilangan memori.
3. Rawat tubuh dengan baik
Sebagian besar penyakit seperti diabetes tipe II, obesitas dan hipertensi dapat dicegah dengan pola hidup sehat. Mencegah penyakit-penyakit tersebut juga sama saja menjaga kesehatan otak.
Banyak masalah kesehatan yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penurunan kognitif dan gangguan memori. Menjaga sistem sirkulasi bekerja dengan baik, menghindari rokok dan lemak jenuh, dapat mengurangi kerusakan yang berkaitan dengan otak.
4. Cukup istirahat
Ketika orang beristirahat dan bermimpi, kenangan akan disaring, disimpan dan beberapa akan dibuang. Dan sebuah penelitian baru menemukan bahwa bila orang tidak tidur, protein akan terbangun pada sinaps, sehingga sulit untuk berpikir dan belajar hal baru. Selain itu, kurang atau tidak cukup tidur yang kronis terkait dengan penurunan kognitif di usia tua.
5. Perbanyak makan ikan
Asam lemak esensial pada ikan, seperti omega-3, sangat penting untuk fungsi otak dan terbukti bermanfaat untuk mengobati penyakit seperti melemahnya otak akibat depresi.
6. Bersantailah
Stres dapat mencuci otak dengan bahan kimia yang berbahaya di hipokampus dan daerah otak lain yang terlibat dalam memori. Beberapa ilmuwan menduga bahwa hidup gaya yang seimbang dan melakukan kegiatan santai seperti yoga dapat memperlambat penurunan memori dengan mengurangi stres.
7. Lakukan tes otak
Teka-teki silang, sudokus dan permainan asah otak lainnya benar-benar menjaga otak tetap tajam. Namun, kurangnya pendidikan merupakan prediktor kuat penurunan kognitif.
Jika Anda menerapkan pola hidup sehat, maka tak perlu mengonsumsi suplemen otak, karena selain tak membawa banyak manfaat bagi otak, juga dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan jangka panjang.
0 comments