Followers

Sehat Dengan Hipnoterapi

Posted by wiby Wednesday, March 3, 2010

SEHAT tak semata-mata berhubungan dengan fisik. Seseorang dikatakan sehat jika ia berada dalam kondisi psikologis yang prima. Untuk yang satu ini, hipnoterapi bisa Anda coba.

Perasaan resah dan gelisah sepertinya sudah menjadi teman akrab Mutia Riyadi, 32, beberapa tahun terakhir ini. Statusnya yang masih lajang sangat mengganggu perempuan karier ini. Malah, ia terkadang merasa kehilangan gairah hidup. Selintas Mutia terlihat sehat, tetapi sebenarnya secara psikis, perempuan ini tidaklah sesehat fisiknya.

Namun, kini setidaknya keresahan yang selama ini mengganggu pikirannya sudah mulai hilang, sejak ia melakukan hipnosis. ”Setelah tiga kali berkonsultasi, saya merasa lebih sehat dan kembali memiliki gairah hidup,” ungkapnya. Terapi berbasis hipnosis telah membuat hidup Mutia kembali bergairah.

Dikatakan ahli terapi dari Rumah Modifikasi Perilaku, Novian Triwidia Jaya, bahwa pengertian hipnosis yang dibuat oleh US Department of Education, Human Services Division, adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar, diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti.

”Pada 1955, British Medical Association sudah menyatakan bahwa hipnosis layak digunakan untuk mengobati histeria dan digunakan sebagai anestesi atau untuk mengurangi rasa sakit,” tutur hipnoterapis yang mengikuti pendidikan ”Neuro Linguistic Programing Practitioner” dari American Board of NLP di Singapura ini.

Semakin berkembangnya hipnosis untuk kesehatan, pada 2001, Professional Affairs Board of the British Psychological Society menyatakan bahwa hipnosis dapat mengurangi kecemasan, stres, dan masalah psikologis lainnya. Dalam perkembangannya, hingga saat ini hipnosis sangat membantu dalam mengembangkan performa diri dan proses belajar-mengajar. ”Hipnoterapi merupakan terapi atau pengobatan dengan metode hipnosis,” tandas hipnoterapis yang juga berprofesi sebagai life coach ini.

Novian menuturkan, hipnosis sendiri memiliki beragam definisi. Salah satunya adalah teknik atau praktik dalam memengaruhi orang lain untuk memasuki kondisi trance hipnosis. Hipnosis adalah suatu kondisi di mana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas (daya terima saran) meningkat sangat tinggi.

Selain itu, hipnosis juga merupakan seni komunikasi untuk memengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya. Dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak dari beta menjadi alpha dan theta. Hipnosis juga merupakan seni komunikasi untuk mengeksplorasi alam bawah sadar. Hipnosis juga memiliki arti kondisi kesadaran yang meningkat.

Dalam sebuah jurnal di newscientist. com, John Gruzelier, seorang psikolog dari Imperial College di London, melalukan riset menggunakan Fmri, sebuah alat untuk mengetahui aktivitas otak.

Dia menemukan bahwa seseorang yang berada dalam keadaan terhipnosis, aktivitas di dalam otaknya meningkat. Khususnya di bagian otak yang berpengaruh terhadap proses berpikir tingkat tinggi dan perilaku. Dia menyebutkan bahwa manusia mampu melakukan hal-hal yang dia sendiri tidak berani memimpikannya, sehingga hipnosis sangat berdampak dalam memotivasi dan meningkatkan kinerja. Dalam proses belajar-mengajar, hipnosis juga baik untuk memotivasi siswa, meningkatkan kemampuan berkonsentrasi, kepercayaan diri, kedisiplinan, dan keorganisasian.

”Semua keterampilan tersebut dapat meningkat dengan pasti melalui terapi hipnosis,” ujar Novianto, yang membuka praktiknya di Kawasan Kemang ini.

Novianto menegaskan bahwa hipnosis ini sangat bermanfaat untuk kesehatan. Dengan terapi ini, seseorang bisa merasa lebih segar dan bersemangat. Bisa dikatakan, teknik sehat dengan cara hipnosis ini sudah cukup banyak dilakukan. Bahkan, hipnosis pun bisa diperuntukkan bagi pasangan suami-istri yang mengalami problem seksual.

Hipnosis dapat mengatasi problem. Kuncinya hanya satu, orang tersebut harus memiliki keinginan kuat untuk sembuh. Sebenarnya semua proses hipnosis adalah self-hypnosis. Jadi, orang itulah yang menyembuhkan atau menghipnosis dirinya sendiri,” pungkas Hipnoterapis Indonesian Coaching Center ini.

0 comments

Post a Comment